Kolesterol yang disintesa merupakan bagian dari kolesterol di dalam tubuh.
Hanya sebagian kecil saja kolesterol yang berasal dari makanan.
Dari makanan: 300-750 mg
Sintesa tubuh/endogen: 650-1000 mg
Biosintesa Kolesterol
Kolesterol disintesa di dalam hati, korteks adrenal, usus, kulit, dan
aorta. Sintesa berlangsung di sitosol dan mikrosom sel jaringan tersebut.
Tahapannya sebagai berikut:
1. Pembentukan mevalonat dari asetil koA
2. Pembentukan squalene dari mevalonat
3. Perubahan dari squalene menjadi lanosterol yang selanjutnya berubah
menjadi kolesterol
Urutan reaksi:
1. Pembentukan asetil koA. Molekul asam asetat diaktifkan menjadi asetil
koA dengan menggunakan energi yang berasal dari ATP dan dikatalisis oleh enzim
asetil koA sintetase. Mg sebagai kofaktor.
2. Dua molekul asetil koA berkondensasi membentuk asetoasetil koA. Enzim
yang bekerja di sini adalah tiolase.
3. Asetoasetil koA berkondensasi dengan molekul asetil koA membentuk HMG
koA. Enzim yang mengkatalisis adalah HMG koA sintetase. Proses ini memerlukan
air dan menghasilkan produk sampingan berupa koA-SH.
4. HMG koA direduksi oleh reduktase dengan bantuan NADPH dan H. Hasilnya
akan terbentuk mevalonat.
5. Mevalonat mengalami 3 deretan reaksi yang menyangkut fosforilasi oleh 3
ATP dan menghilangkan 1 atom karbon mevalonat. Terbentuk unit isoprenoid.
Produk sampingan berupa karbon dioksida dan air.
6. Dua unit isoprenoid berkondensasi membentuk geranil pirofosfat dengan 10
atom C.
7. Satu molekul isoprenoid berkondensasi lebih lanjut dengan geranil
pirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat.
8. Dua molekul farnesil pirofosfat bergabung membentuk squalene dengan 30
atom C.
9. Penutupan cincin untuk membentuk lanosterol.
10. Lanosterol diubah menjadi 14-desmetil lanosterol (kehilangan gugus
metil) → zimosterol → desmosterol → kolesterol.
Enzim yang penting dalam sintesa kolesterol adalah HMG koA reduktase. Enzim
ini dihambat oleh makanan tinggi kolesterol dan inhibisi umpan balik. Pada
jaringan ekstrahepatik, HMG koA reduktase dihambat oleh kolesterol dalam LDL.
Di dalam jaringan usus, enzim ini dihambat oleh asam-asam empedu. Hormon tiroid
dan insulin juga turut berperan dalam penghambatan kerja enzim ini.