Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar
dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang bergandengan
dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan
dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat (mevalonic acid :
MVA).
Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar
yaitu :
·
Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat
·
Pengganbungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-,
seskui-, di-, sester- dan poli-terpenoid
·
Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid
Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesa terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh
koenzim A melakukan kondensasi jenis
Claisen menghasilkan asam asetoasetat.
Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi
jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada
asam mevalinat. reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam
fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang
selanjutnya berisomerisasi menjadi Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh enzim
isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor
dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi
isopren untuk menghasilkan terpenoid.
Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan rangkap IPP
terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh
penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu
senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme
yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara
bagi semua senyawa seskuiterpenoid. senyawa diterpenoid diturunkan dari
Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu
unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama.